Apakah kamu pernah nonton film BJ Habibie Ainun? Film ini adalah salah satu film biografi terbaik yang pernah dibuat di Indonesia. Film ini menceritakan kisah cinta antara Presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, dan istrinya, Hasri Ainun Habibie. Film ini diadaptasi dari buku memoar yang ditulis oleh Habibie sendiri dengan judul yang sama.
Film ini menampilkan kisah cinta Habibie dan Ainun sejak mereka bertemu di Bandung pada tahun 1962, hingga mereka menikah dan pindah ke Jerman, di mana Habibie mengejar mimpinya sebagai seorang ahli pesawat terbang. Film ini juga menggambarkan tantangan dan pengorbanan yang mereka hadapi saat kembali ke Indonesia, di mana Habibie menjadi menteri, wakil presiden, dan akhirnya presiden. Film ini juga menyentuh momen-momen haru saat Ainun menderita kanker ovarium dan meninggal dunia pada tahun 2010.
Film BJ Habibie Ainun adalah film yang sangat mengharukan dan menginspirasi. Film ini menunjukkan betapa kuatnya cinta Habibie dan Ainun, yang tidak pernah pudar meski menghadapi berbagai rintangan. Film ini juga menampilkan sisi lain dari Habibie, yang tidak hanya seorang pemimpin dan ilmuwan, tetapi juga seorang suami dan ayah yang setia dan penyayang.
Para Pemain dan Pemeran
Film BJ Habibie Ainun dibintangi oleh aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusadewo, Ratna Riantiarno, Mike Lucock, dan Vita Mariana. Berikut adalah daftar lengkap para pemain dan pemeran film ini:Buka di browser
Nama | Peran |
---|---|
Reza Rahadian | BJ Habibie |
Bunga Citra Lestari | Hasri Ainun Habibie |
Tio Pakusadewo | Ibnu Sutowo |
Ratna Riantiarno | R.A. Tuti Marini Puspowardojo |
Mike Lucock | Jusuf Kalla |
Vita Mariana | Ilham Akbar Habibie |
Esa Sigit | Thareq Kemal Habibie |
Bayu Oktara | Ilham Akbar Habibie (muda) |
Ayushita Nugraha | Thareq Kemal Habibie (muda) |
Sinopsis
Film ini dimulai dengan adegan di tahun 1953, di mana Habibie (Reza Rahadian) dan Ainun (Bunga Citra Lestari) masih bersekolah di SMP di Bandung. Mereka dipasangkan oleh guru mereka karena memiliki kecerdasan yang tinggi. Habibie langsung jatuh cinta pada Ainun, yang menurutnya semanis gula.
Sembilan tahun kemudian, mereka bertemu lagi saat Habibie mengantar kakaknya untuk bertemu dengan Ainun, yang kini sudah menjadi seorang dokter muda. Mereka pun mulai saling menyukai dan menjalin hubungan. Habibie mengungkapkan bahwa setelah menyelesaikan kuliahnya di Aachen, Jerman, ia akan kembali ke Indonesia untuk membangun negerinya dengan membuat pesawat terbang. Ia melamar Ainun untuk menjadi istrinya, tanpa bisa menjanjikan kemewahan, tetapi hanya cinta abadi. Ainun menerima lamarannya, dan mereka menikah dan terbang ke Aachen.
Di Aachen, mereka hidup sederhana dan bahagia. Habibie bekerja di sebuah perusahaan kereta api, sementara Ainun hamil anak pertama mereka, Ilham Akbar Habibie. Mereka kemudian pindah ke Hamburg setelah kelahiran Ilham. Di sana, Habibie mendapatkan gelar doktor di bidang teknik, dan mengirimkan surat izin untuk membuat pesawat terbang ke Komando Industri Pesawat Terbang Indonesia, tetapi ditolak karena mereka belum siap menerimanya. Ainun menghibur Habibie dengan memberitahu bahwa ia hamil anak kedua mereka, Thareq Kemal Habibie.
Ainun juga merindukan lingkungan rumah sakit, dan kembali bekerja sebagai dokter. Sementara itu, Ibnu Sutowo (Tio Pakusadewo) mendukung Habibie dan membawanya ke Jakarta, di mana ia telah membentuk tim rekayasa penerbangan. Pada saat yang sama, ia juga menjadi menteri. Rancangan Habibie tentang IPTN N-250 disetujui oleh Presiden Suharto, dan pembuatannya segera dimulai. Meski banyak yang meragukan dan mencibirnya, pers dan rakyat Indonesia bersorak saat pesawat itu melakukan penerbangan perdananya pada 10 Agustus 1995.
Ainun meminta Habibie untuk pergi berbulan madu bersamanya, tetapi tertunda saat ia dilantik menjadi wakil presiden. Sebagai wakil presiden, Habibie lebih fokus pada pekerjaannya, dan menjadi kurang tidur. Setelah krisis moneter Asia 1997, serta kerusuhan Mei 1998, Suharto mengundurkan diri, dan Habibie menjadi presiden.
Film ini juga menunjukkan bahwa Ainun menderita kanker ovarium, tetapi tidak memberitahu Habibie. Ia menjalani operasi dan kemoterapi tanpa sepengetahuan suaminya. Ia juga menulis surat wasiat untuk Habibie, yang berisi pesan-pesan cinta dan harapan untuknya. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia di Munich, Jerman, di samping Habibie yang terpukul. Film ini berakhir dengan adegan Habibie membaca surat wasiat Ainun sambil menangis.
Link Nonton
Jika kamu tertarik untuk nonton film BJ Habibie Ainun, kamu bisa menontonnya secara online di beberapa platform streaming berikut:
- [Netflix]: Kamu bisa nonton film ini dengan berlangganan Netflix, yang menyediakan berbagai film dan serial TV berkualitas dari dalam dan luar negeri. Kamu bisa nonton film ini dengan kualitas HD dan subtitle bahasa Indonesia.
- [Vidio]: Kamu bisa nonton film ini dengan berlangganan Vidio Premier, yang menyediakan berbagai konten hiburan lokal dan internasional. Kamu bisa nonton film ini dengan kualitas HD dan subtitle bahasa Indonesia.
- [Iflix]: Kamu bisa nonton film ini dengan berlangganan Iflix VIP, yang menyediakan berbagai konten hiburan dari Asia dan Hollywood. Kamu bisa nonton film ini dengan kualitas HD dan subtitle bahasa Indonesia.
Penutup
Demikianlah artikel tentang nonton film BJ Habibie Ainun yang bisa kami sajikan untuk kamu. Semoga artikel ini bermanfaat dan menghibur kamu. Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman kamu yang juga ingin nonton film ini. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis.